Monday, 25 July 2016

Tutorial Mempercepat Kinerja Laptop/Pc

Mempercepat Kinerja Laptop/Pc – apakah akhir-akhir ini anda mulai mengeluh karena laptop/pc anda kinerjanya mulai melambat ? perangkat elektronik ini tentunya sangat berguna bagi kehidupan kaum pelajar dan pekerja. Akan tetapi apabila kinerjanya mulai melambat, tentunya akan membuat otak kita naik darah. Hal tersebut bisa di karenakan oleh beberapa faktor yang mungkin belum kita sadari. Pada kesempatan kali ini, akan di bahas tentang beberapa faktor penyebab lambatnya computer dan seperti apa penanganannya.



1. Penyebab Komputer Lambat

Penyebab utama yang membuat komputer lambat adalah Software atau aplikasi yang terinstal. Hal ini dapat mempengaruhi integritas dan kinerja sistem operasi dalam berbagai cara. Dibawah ini adalah beberapa penyebab utama komputer menjadi lambat :

1.1 Fragmentasi  Hard disk

Pada hard disk yang sempurna, setiap file yang ditulis dalam satu potongan yang bersebelahan dengan tidak ada ruang kosong di depan atau di belakangnya. Dalam prakteknya, bagaimanapun, file tidak statis. Selalu ada penambahan file baru, bertambah atau berkurangnya ukuran file yang ada, atau bahkan ada file yang dihapus yang menyebabkan adanya ruang kosong diantara susunan file-file yang ada.

Fragmentasi adalah apa yang terjadi ketika file ditulis ke potongan-potongan kecil di ruang kosong di seluruh hard disk. Sistem file NTFS telah membantu mengatasi masalah ini yaitu dengan mengutamakan menyimpan data secara bersebelahan selama ruang yang cukup masih tersedia.

Tetapi walau bagaimanapun fragmentasi hardisk akan bertambah banyak seiring dengan aktifitas kita menambah, mengedit dan menghapus file-file pada hardisk tersebut.

1.2 Aplikasi yang berjalan dan kapasitas RAM

Penyebab kedua yang menyebabkan komputer lambat adalah banyaknya aplikasi yang berjalan dan kecilnya kapasitas memory atau RAM yang terpasang. RAM atau Random Access Memory adalah bentuk penyimpanan data sementara untuk sistem operasi dan program yang berjalan.

Masalahnya adalah ketika jumlah RAM terbatas dan ketika lebih banyak ruang diperlukan maka Virtual Memory Manager (VMM) akan memindahkan sebagian data ke swap file pada hardisk. Proses swapping dari memori ke hard disk ini tentu saja dapat memperlambat sistem karena hard drive lebih lambat dibandingkan dengan media penyimpanan memory atau RAM tersebut.

Kesalahan lainnya adalah semakin banyak software aplikasi yang diinstal yang biasanya setiap software akan menambahkan sendiri ke Windows Auto Start dan tentu saja hal ini akan semakin membebani kinerja memory dan akhirnya bisa memperlambat sistem komputer kita..

1.3 Space yang tersisa pada Hardisk

Masalah ini berhubungan langsung dengan yang disebutkan sebelumnya yaitu VMM. Windows membutuhkan ruang untuk menyimpan data sementara pada hard drive. Ketika ruang yang tersisa pada sistem drive sangat minim, maka perangkat lunak dan seluruh sistem operasi menjadi tidak responsif atau komputer menjadi hang.

1.4 Malware


Malware adalah singkatan dari malicious software atau perangkat lunak berbahaya. Ini adalah bagian dari perangkat lunak yang biasa dikenal sebagai virus, adware, atau worm yang menginfeksi komputer dan memakan sumber daya sistem sehingga mengganggu dan dapat menurunkan kinerja sistem secara keseluruhan.

1.5 Registry Windows

Hampir setiap komponen dari sistem operasi menyimpan pengaturan dan konfigurasi informasi dalam Registry Windows . Ini termasuk driver hardware, profil pengguna, dan aplikasi atau program dari pihak ketiga, Registry Windows adalah database hirarki yang kompleks dan terus dirujuk untuk informasi tentang komputer.

Masalah dengan database adalah bahwa entri menjadi usang. Software yang dihapus, misalnya, dapat meninggalkan kunci registri yang tidak lagi memiliki fungsi apapun. Di sisi lain, proses instalasi program yang salah atau komputer yang crash dapat menyebabkan konflik atau rusaknya file registry penting. Masalah dengan registri ini akan menyebabkan komputer menjadi lambat karena kesulitan dalam menemukan informasi yang sedang dicari.

1.6 Masalah Hardware

Masalah hardware bisa bermacam-macam. Sebuah bagian dari perangkat keras dapat rusak atau mungkin ada konflik driver yang menyebabkan komputer melambat. Isu-isu ini tidak bisa ditebak dan sering kali kita sulit untuk memecahkan masalah.

1.7 Overheating

Dalam sebuah CPU komputer terdapat kipas (fan) yang berfungsi untuk mengalirkan udara untuk menjaga komponen hardware seperti CPU (Central Processing Unit), power supply, dan kartu grafis dari overheating (kepanasan). Kinerja komputer dapat menurun secara drastis jika Prosesor terlalu panas. Penyebab overheating ini biasanya karena fan Processor yang mati atau kotor.

1.8 Kartu Grafis

Sebuah kartu grafis dengan 'shared memory' biasanya memory yang onboard tidak mempunyai memori sendiri, tetapi berbagi dengan memori RAM . Jadi setiap kali komputer menjalankan suatu aplikasi yang membutuhkan visual yang bagus seperti game dan aplikasi multimedia maka share memori akan penuh sehingga apabila kapasitas RAM kecil maka akan membuat sistem lambat atau bahkan crash . Untuk menghindari hal tersebut maka disarankan untuk memakai kartu grafis yang mempunyai memori sendiri.

2. Bagaimana Caranya Mempertahankan Performa Komputer dalam Kondisi Terbaik

Hal pertama yang harus kita ketahui adalah bahwa seiring dengan berjalannya waktu, windows yang kita gunakan akan semakin melambat. Hal ini terjadi karena adanya aktifitas kita seperti browsing, update driver, menulis dan menghapus data, menginstal dan uninstal software dan lain sebaginya yang menyebabkan terjadinya fragmentai hardisk, bertambahnya file temporary yang tidak diperlukan lagi, dan sebaginya yang semuanya itu akan berpengaruh pada melambatnya performa komputer.

Namun, dengan melakukan perawatan yang tepat maka kita bisa mempertahankan agar performa komputer tetap dalam kondisi terbaik. Berikut adalah beberapa cara untuk melakukan itu.

2.1 Membuat Partisi Khusus untuk System dan Data 

File sistem dan data pribadi harus disimpan pada partisi terpisah dan lebih baik lagi disimpan pada hardisk yang berbeda. Ini akan menguntungkan Anda karena dua alasan yang sangat praktis. Pertama-tama, drive sistem Anda tidak akan cepat mengalami fragmentasi. Kedua, data pribadi Anda akan aman dalam kasus sistem operasi gagal booting atau perlu diinstal ulang.

Membagi hardisk menjadi 2 partisi atau lebih ini sebaiknya dilakukan pertama kali saat kita menginstal windows. Tetapi kita juga bisa membagi atau mengatur ulang besarnya partisi ini saat windows telah terinstal. Yang harus diperhatikan adalah selalu lakukan backup data terlebih dahulu sebelum melakukan pengaturan partisi hardisk.

Hal pertama yang perlu kita lakukan adalah mem-partisi hardisk. Ingatlah untuk memberikan ruang yang cukup pada partisi sistem, karena hal ini membantu sistem operasi untuk bekerja dengan lancar.

Untuk Windows 7 setidaknya alokasikan space hardisk untuk partisi sistem sebesar 20 GB atau lebih apabila kita berencana untuk menginstal banyak software. Pastikan partisi ini memiliki minimal 5 GB free space setiap saat. Jika kurang maka kita harus meng-uninstal program, menghapus file atau mengatur ulang besarnya partisi dengan tool bawaan Windows yaitu Disk Management Tool.

Untuk mengelola partisi hardisk pada Windows 7 caranya adalah sebagai berikut:

Klik > Start Menu, kemudian ketik : partition pada kotak  > Search Programs and files

Akan muncul jendela > Disk Managemet, disini kita bisa melihat ukuran dan berapa banyak free space yang tersisa.

Untuk menambah kapasitas partisi sistem, maka kita terlebih dahulu harus mengecilkan partisi yang lain. Sebaliknya juga apabila kita ingin menambah partisi yang lain maka partisi sistem yang harus dikecilkan terlebih dahulu.


Klik kanan partisi yang ingin dikecilkan, kemudian klik > Shrink Volume, tunggu sebentar sampai tool ini melakukan perhitungan besarnya space yang memungkinkan untuk dikecilkan selanjutnya kita tentukan nilainya dalam satuan MB. Setelah itu klik > Shrink to start the process.


Setelah berhasil maka akan muncul > Unallocated pada jendela Disk Management tersebut. Selanjutnya kita bisa menggunakan space tersebut untuk ditambahkan ke partisi yang ada atau membuat partisi baru.

Untuk menambahkan space tersebut ke partisi yang lain, tinggal klik kanan pada partisi yang akan ditambahkan, pilih > Extend Volume...

Sedangkan apablila akan membuat partisi baru dari unallocated space yang tadi, maka klik kanan dan pilih > New Simple Volume ... dan ikuti langkah-langkah selanjutnya, yaitu menentukan besarnya space yang akan dialokasikan ke partisi baru, menentukan drive letter, dan file system yang akan digunakan. Tips : Gunakanlah file system NTFS saat akan memformat partisi. 


2.2 Memindahkan Semua Data Pribadi ke Partisi Data

Sekarang kita sudah memiliki dua partisi hard disk dan ruang yang cukup pada drive sistem, langkah selanjutnya adalah memastikan bahwa data pribadi seperti folder My Documents dan user profiles yang terdapat pada partisi system (drive C:) ikut dipindah ke partisi yang lain.

Berikut cara untuk memindahkan personal files kita secara manual ke partisi atau drive yang baru :

Klik Start Menu > Klik pada nama user (misal Admin) dan pilih > Open
Klik kanan folder yang akan dipindah, misalnya folder My Documents, klik . Properties, pilih tab > Location , pilih > Move.. pastikan nama foldernya sama dengan nama folder sebelumnya misalnya G:\My Documents

Sekarang apabila Anda menyimpan file ke folder My Document yang ada di start menu atau melakukan send to My Documents, maka otomatis akan tersimpan ke folder G:\My Documents tadi.



2.3 Lakukan Disk Cleanup

Utilitas Disk Cleanup akan mencari file-file temporary, file yang terdapat di Recycle Bin, file kesalahan sistem, dan banyak lagi. Untuk menjalankan Disk Clenup klik > Start dan ketik> Disk Cleanup di kolom > Search programs and files. Pilih drive yang ingin dibersihkan dan klik> OK.

Windows akan menghitung berapa banyak space hardisk yang bisa dibersihkan. Pilih file yang ingin Anda hapus, klik> OK.


Apabila kita menginginkan proses disk cleanup ini berjalan secara otomatis, maka ita harus memasukkannya ke Task Scheduller. Seperti biasa caranya adalah klik > Start dan ketik> Task Scheduler ke dalam kolom pencarian. Dari menu pilih> Create Basic Task ...

Masukkan nama untuk tugas, klik> Next untuk menentukan frekuensi tugas, saya sarankan mingguan, klik> Next lagi untuk memilih hari dan waktu, klik> Next untuk memilih tindakan, dalam hal ini> Mulai program, klik > Next dan> Browse ... untuk> Cleanmgr.exe dari> C: \ WINDOWS \ system32 \ folder, kemudian klik> Open untuk memilih utilitas. Sekarang Anda dapat mengubah drive di mana drive akan dieksekusi. Masukkan> / d diikuti oleh huruf drive masing-masing dan titik dua, misalnya> / d D: ke> Add argumen. Setelah selesai, klik> Berikutnya, melihat ringkasan dan klik> Finish untuk menyimpan tugas.



2.4 Lakukan Defrag Hardisk secara berkala

Anda harus secara teratur melakukan defragment hardisk Anda. Seberapa sering tergantung pada seberapa cepat disk Anda menjadi sangat terfragmentasi, yang tergantung pada seberapa sering Anda menambahkan dan menghapus program atau mengubah file pribadi. Semakin terfragmentasi hard drive Anda, semakin lama juga waktu untuk melakukan defragmentasi maka adalah ide yang baik untuk menjalankan defrag 20% fragmentasi.

Untuk melakukan defrag hardisk bisa menggunakan tool bawaan Windows, caranya klik > Start> All Programs> Accessories> System Tools> Disk Defragmenter atau cukup ketik> defragment ke dalam kolom pencarian di Windows 7.

Defragmentasi ini dilakukan untuk setiap partisi atau hard drive secara terpisah. Terlebih dahulu Anda harus menganalisis disk masing-masing untuk melihat jumlah hardisk yang terfragmentasi. Jika perlu, Anda dapat mulai melakukan defragmentasi.


Secara default pada Windows 7, proses defragmentasi telah dijadwalkan untuk semua disk. Untuk mengubah jadwal Namun, hanya dapat berjalan ketika komputer sebenarnya dihidupkan, dan selama waktu yang dijadwalkan. Untuk mengubah jadwal kapan proses defragmentasi akan dilakukan, klik tombol > Configure schedule...




2.5 Bersihkan Windows Startup

Saat kita menginstal program maka biasanya program tersebut akan menambahkan diri ke menu startup Windows, saat. Meskipun saat aplikasi ini berjalan kita tidak menyadarinya, namun mungkin saja aplikasi tersebut memakan banyak RAM. Oleh karena itu startup dan menu boot Windows adalah latihan penting dalam menjaga kinerja komputer.

Tempat pertama yang harus Anda membersihkan adalah folder Startup. Klik > Start> All Programs, dan pilih> folder Startup. Hapus semua entri untuk program yang tidak kita inginkan.


Karena tidak semua program yang melakukan booting dengan Windows tercantum dalam folder di atas, maka kita harus menggunakan utility msconfig untuk melakukan pengaturan lanjutan. caranya klik Start> ketik > msconfig ke> pada kolom kolom pencarian .

Setelah jendela System Configuration terbuka, klik tab > tab Startup. Periksa entri hati-hati dan hapus tanda centang pada program yang tidak diinginkan untuk di-load secara otomatis pada saat windows booting. Setelah selesai klik OK dan restart komputer Anda.



2.6 Meningkatkan Virtual Memory

Seperti dijelaskan di atas, Virtual Memory digunakan apabila pemakainan RAM sudah overload. Memori yang digunakan untuk membuka program yang tidak sering digunakan akan dilimpahkan ke hardisk. Jika Anda tidak dapat meng-upgrade RAM Anda, maka peningkatan performa sistem bisa didapat dengan cara meningkatkan jumlah Virtual Memori ini, yang kita lakukan untuk meningkatkan virtual memori ini adalah dengan meningkatkan ukuran Paging File, yang mendefinisikan jumlah Virtual Memory yang dapat digunakan apabila penggunaan RAM fisik sudah habis.

Tetapi seperti telah dijelaskan sebelumnya, adalah bahwa hardisk ini lebih lambat bila dibandingkan media yang lain seperti USB Flashdisk. Oleh karena itu daripada membuat virtual pada hardisk, maka lebih baik menggunakan flashdisk. Untuk pemakaian jangka panjang tetap saja membeli RAM lebih baik daripada menggunakan cara ini, tetapi apabila untuk pemakaian jangka pendek maka tidak ada salahnya trik ini kita dicoba

Pada Windows 7 fitur ini disebut ReadyBoost dan Anda dapat langsung mengaksesnya dengan cara klik kanan pada USB Flashdisk Anda, kemudian klik kanan dan pilih > Properties.



Beralih ke tab> ReadyBoost dan pilih opsi > Dedicate this device to ready boost. Klik> Apply untuk menyimpan perubahan dan tunggu ReadyBoost mengkonfigurasi cache.


Anda kemudian akan melihat blocked out space dibawah > Computer.



Windows 7 dapat menangani hingga delapan flash drive dan total 256 GB Virtual Memory. Namun, tidak semua flash drive memenuhi karakteristik kinerja yang diperlukan untuk bekerja dengan ReadyBoost. Jika hal ini terjadi, Anda akan diperingatkan.



sekian semoga bermanfaat. . .


No comments:

Post a Comment