Uraian berikut adalah hasil dari rangkuman para
master tentang apa saja kesalahan fatal dalam membuat blog. Mari kita simak
satu per satu.
1)
Tujuan uang semata
Membuat blog adalah aktifitas tukar ilmu,
berbagi pengalaman dan ajang silaturahmi. Jika kemudian ada penghasilan yang
didapat dari blog tersebut, itu adalah value tambahan. Bukan tujuan utama.
Apabila tujuan utama membuat blog adalah karena uang, niscaya akan berpengaruh
pada kualitas konten. Konten postingan akan dipaksakan untuk menarik pengunjung
yang sebanyak-banyaknya tanpa memperhatikan kualitas artikel yang baik. Teknik
SEO lebih diutamakan untuk menarik banyak visitor dibanding memperbaiki kebenaran
informasi yang disajikan. Maka wajar jika kemudian banyak blog yang memberikan
informasi abu-abu, belum pasti kebenarannya, hanya mengejar trending topic
semata.
2)
Menggunakan template seadanya
Template ibarat kerangka tubuh. Makin seksi,
makin menarik. Makin kokoh, makin kuat pula. Maka, kebutuhan akan template yang
baik menjadi satu hal yang utama bagi blog. Hindari penggunaan template bawaan
blogger yang miskin desain dan tidak responsive dari sisi SEO. Cari template
yang merespon daya serap googlebot dalam merayapi blog. Apa saja yang
dibutuhkan agar template lebih baik di mata google search? Pilih template
responsive desain agar tampilan suitable dengan berbagai perangkat. Pilih yang
simple agar mudah dipahami oleh visitor. Gunakan template yang fast loading
agar tidak membuat lari calon visitor. Gunakan struktur yang jelas pada
kerangka header tags, breadscrumbs, menu widget tags, archive dan lain-lain.
Hindari template yang terlalu banyak aksesoris apalagi yang menggunakan banyak
kode javaacript yang akan memperlambat kinerja loading page.
3)
Konten copy paste
Karakter plagiarisme atau meniru hasil karya
orang lain ibarat anak sekolah yang juara karena sukses mencontek setiap ada
ujian. Tujuan tercapai, namun bukan hasil yang sebenarnya. Dalam dunia
blogging, cara copy paste bukanlah sesuatu yang asing. Sebab menggunakannya pun
sangat mudah. Tinggal blok, klik kanan, copy lalu paste, selesai. Padahal
artikel non original seperti ini tidak akan mampu bersaing di search engine.
Google lebih pandai daripada guru sekolah yang mudah dikelabuhi. Selain itu,
ancaman jeratan hukum bagi peniru artikel pun siap menanti. Hak kekayaan
intelektual yang ditiru bisa diajukan sebagai tindak kriminal. Google telah
menyediakan tahap pelaporannya. Paling tidak, blog yang berisi artikel copy
paste tidak akan berumur lama. Google pasti menghapusnya dengan atau tanpa
persetujuan blog yang ditiru.
4)
Jarang posting
Seperti diketahui, googlebot akan senantiasa
mendeteksi semua artikel dalam tubuh blog yang sesuai dengan keyword pencarian.
Lalu memasukkannya dalam list hasil penelusuran. Blog yang jarang diupdate akan
kalah cepat terindex-nya dari pada blog yang rutin diupdate. Googlebot merayapi
artikel terbaru dari archive blog. Selain itu, blog yang jarang update akan
menurunkan nilai pagerank. Visitor yang telah menjadi reader langganan pun
merasa kurang puas dengan jarangnya blog tersebut mengeluarkan artikel yang
baru. Akibatnya satu per satu mereka pergi meninggalkan blog tersebut.
5)
Tema tidak fokus
Pernah melihat blog yang berisi artikel dengan
tema yang banyak? Itu dinamakan blog yang tidak konsisten. Visitor akan
kesulitan mencari tema yang pas buat kebutuhan informasi sesuai keinginannya.
Lagi pula, blog gado-gado lama-kelamaan akan tersingkir dari peredaran
persaingan antar blog di mata search engine. Blog campur aduk tersebut akan
kalah dari sisi kepadatan keyword dibandingkan blog yang lebih fokus pada tema
tertentu.
6)
Terlalu banyak iklan
Iklan yang banyak bukan menunjukkan bahwa blog
tersebut laku. Visitor akan merasa bosan dan lelah dengan tampilan yang terlalu
penuh dengan image dan grafik iklan. Apalagi iklan popup. Iklan jenis ini
menyebabkan fokus dalam membaca jadi buyar. Belum lagi loading page blog
menjadi lama akibat banyaknya kode script iklan. Tidak jarang pengunjung
langsung lari dan mengalihkan ke situs lain akibat munculnya iklan terlalu
banyak atau page blog tidak segera muncul.
7)
Traffic oriented
Trafik kunjungan visitor adalah komponen pokok
dari blog. Sebab blog tanpa visitor, ibarat perpustakaan yang sepi pengunjung.
Padahal yang namanya perpustakaan merupakan tempat untuk mendapatkan informasi.
Apabila tidak dikunjungi, maka informasi yang ada di dalamnya akan berhenti di
lingkup area perpustakaan saja. Namun bukan berarti perpustakaan ramai
pengunjung adalah perpustakaan yang baik. Ada pengunjung yang hanya ingin
meminjam buku dan hanya sebentar saja di area tersebut. Ada pula pengunjung
yang suka berada di dalamnya dan menikmati semua fasilitas yang ada dalam
perputakaan tersebut.
Blog juga demikian. Pengunjung seperti apa yang
hadir di blog tersebut. Apakah hanya lewat sebentar lalu pergi lagi atau lewat,
masuk dan membaca secara seksama artikel di dalamnya dan merasa betah di
dalamnya. Bagi blogger dengan orientasi trafik, maka desain blog dan postingan
trending topic lebih diutamakan dibanding kualitas konten. Akibatnya, bounce
rate makin membengkak disebabkan visitor yang mudah pergi tanpa harus
menyelesaikan artikel yang dibacanya. Sedangan bounce rate akan mempengaruhi
kualitas blog di mata mesin pencarian.
8)
Postingan tanpa read more
Kalimat read more atau baca selengkapnya
termasuk fitur editor posts. Secara default, blogger telah menyediakannya.
Namanya fitur insert jump break. Tidak jarang blogger lupa memakainya. Hal ini
biasanya disebabkan karena template blog yang dipakainya telah memberikan fitur
ini secara otomatis dalam postingan. Sehingga merasa tidak perlu lagi
melakukannya secara manual. Anggapan seperti ini salah. Sebab, setiap postingan
tanpa dipotong oleh insert jump break ini akan memberikan efek kepadatan
hompage blog.
Akibatnya, jumlah postingan yang telah diatur dalam menu Setting
Posts and Comments akan berbeda dengan hasilnya. Contohnya, jumlah postingan
tiap halaman diatur sebanyak 10 postingan. Namun yang muncul hanya 6 saja. Hal
ini dikarenakan maksimal beban tiap halaman blog hanya 1MB. Jika melebihi
ambang itu, maka sisa postingan akan dimasukkan ke page berikutnya.
9)
Terlalu banyak widget
Googlebot hanya akan merayapi widget yang
dibutuhkan saja. Google lebih senang bila sebuah blog menampilkan informasi
tags kategori, arsip dan postingan terpopuler. Tiga widget inilah yang baku
bagi google. Sedang widget lainnya, hanya sebagai pendukung saja. Maka, hindari
penggunaan widget yang terlalu banyak. Selain tampilan blog terlihat penuh
sesak, juga berpengaruh pada loading pagenya.
10)
Terlalu banyak gambar
Memang belum ada yang berani memberikan syarat,
berapa maksimal jumlah gambar yang ada dalam sebuah postingan. Akan tetapi
perlu ditekankan, google lebih menyukai keyword dalam bentuk teks daripada
keyword dalam bentuk gambar. Meski ada metode untuk menempelkan keyword pada
gambar, seperti dengan memberikan atribut ALT, akan tetapi tetaplah tidaklah
sekuat keyword dari teks. Sebab user menuliskan dalam kotak pencarian adalah
dalam bentuk teks, bukan gambar. Selain itu, pencarian teks dalam search engine
lebih banyak dari pada pencarian gambar. Dengan demikian, gunakan gambar
seperlunya saja untuk memperjelas maksud konten. Gambar pendukung lainnya,
sebaiknya dibuang.
Sementara saya cukupkan sekian pembahasan ini.
Saya yakin masih ada banyak lagi yang perlu diperhatikan agar tidak terjadi
kesalahan yang berakibat fatal dalam membuat blog. Poin-poin ulasan di atas
hanyalah pendekatan saja. Bukan yang paling benar. Jika ada yang bermanfaat,
ada baiknya untuk dicoba. Sebaliknya, jika ada yang kurang baik, silakan
dibuang jauh-jauh. Terima kasih atas perhatiannya.
No comments:
Post a Comment