Sunday 14 August 2016

Kesalahan Fatal Dalam Membuat Blog

Uraian berikut adalah hasil dari rangkuman para master tentang apa saja kesalahan fatal dalam membuat blog. Mari kita simak satu per satu.



1)    Tujuan uang semata

Membuat blog adalah aktifitas tukar ilmu, berbagi pengalaman dan ajang silaturahmi. Jika kemudian ada penghasilan yang didapat dari blog tersebut, itu adalah value tambahan. Bukan tujuan utama. Apabila tujuan utama membuat blog adalah karena uang, niscaya akan berpengaruh pada kualitas konten. Konten postingan akan dipaksakan untuk menarik pengunjung yang sebanyak-banyaknya tanpa memperhatikan kualitas artikel yang baik. Teknik SEO lebih diutamakan untuk menarik banyak visitor dibanding memperbaiki kebenaran informasi yang disajikan. Maka wajar jika kemudian banyak blog yang memberikan informasi abu-abu, belum pasti kebenarannya, hanya mengejar trending topic semata.

2)    Menggunakan template seadanya

Template ibarat kerangka tubuh. Makin seksi, makin menarik. Makin kokoh, makin kuat pula. Maka, kebutuhan akan template yang baik menjadi satu hal yang utama bagi blog. Hindari penggunaan template bawaan blogger yang miskin desain dan tidak responsive dari sisi SEO. Cari template yang merespon daya serap googlebot dalam merayapi blog. Apa saja yang dibutuhkan agar template lebih baik di mata google search? Pilih template responsive desain agar tampilan suitable dengan berbagai perangkat. Pilih yang simple agar mudah dipahami oleh visitor. Gunakan template yang fast loading agar tidak membuat lari calon visitor. Gunakan struktur yang jelas pada kerangka header tags, breadscrumbs, menu widget tags, archive dan lain-lain. Hindari template yang terlalu banyak aksesoris apalagi yang menggunakan banyak kode javaacript yang akan memperlambat kinerja loading page.

3)    Konten copy paste

Karakter plagiarisme atau meniru hasil karya orang lain ibarat anak sekolah yang juara karena sukses mencontek setiap ada ujian. Tujuan tercapai, namun bukan hasil yang sebenarnya. Dalam dunia blogging, cara copy paste bukanlah sesuatu yang asing. Sebab menggunakannya pun sangat mudah. Tinggal blok, klik kanan, copy lalu paste, selesai. Padahal artikel non original seperti ini tidak akan mampu bersaing di search engine. Google lebih pandai daripada guru sekolah yang mudah dikelabuhi. Selain itu, ancaman jeratan hukum bagi peniru artikel pun siap menanti. Hak kekayaan intelektual yang ditiru bisa diajukan sebagai tindak kriminal. Google telah menyediakan tahap pelaporannya. Paling tidak, blog yang berisi artikel copy paste tidak akan berumur lama. Google pasti menghapusnya dengan atau tanpa persetujuan blog yang ditiru.

4)    Jarang posting

Seperti diketahui, googlebot akan senantiasa mendeteksi semua artikel dalam tubuh blog yang sesuai dengan keyword pencarian. Lalu memasukkannya dalam list hasil penelusuran. Blog yang jarang diupdate akan kalah cepat terindex-nya dari pada blog yang rutin diupdate. Googlebot merayapi artikel terbaru dari archive blog. Selain itu, blog yang jarang update akan menurunkan nilai pagerank. Visitor yang telah menjadi reader langganan pun merasa kurang puas dengan jarangnya blog tersebut mengeluarkan artikel yang baru. Akibatnya satu per satu mereka pergi meninggalkan blog tersebut.

5)    Tema tidak fokus

Pernah melihat blog yang berisi artikel dengan tema yang banyak? Itu dinamakan blog yang tidak konsisten. Visitor akan kesulitan mencari tema yang pas buat kebutuhan informasi sesuai keinginannya. Lagi pula, blog gado-gado lama-kelamaan akan tersingkir dari peredaran persaingan antar blog di mata search engine. Blog campur aduk tersebut akan kalah dari sisi kepadatan keyword dibandingkan blog yang lebih fokus pada tema tertentu.

6)    Terlalu banyak iklan

Iklan yang banyak bukan menunjukkan bahwa blog tersebut laku. Visitor akan merasa bosan dan lelah dengan tampilan yang terlalu penuh dengan image dan grafik iklan. Apalagi iklan popup. Iklan jenis ini menyebabkan fokus dalam membaca jadi buyar. Belum lagi loading page blog menjadi lama akibat banyaknya kode script iklan. Tidak jarang pengunjung langsung lari dan mengalihkan ke situs lain akibat munculnya iklan terlalu banyak atau page blog tidak segera muncul.

7)    Traffic oriented

Trafik kunjungan visitor adalah komponen pokok dari blog. Sebab blog tanpa visitor, ibarat perpustakaan yang sepi pengunjung. Padahal yang namanya perpustakaan merupakan tempat untuk mendapatkan informasi. Apabila tidak dikunjungi, maka informasi yang ada di dalamnya akan berhenti di lingkup area perpustakaan saja. Namun bukan berarti perpustakaan ramai pengunjung adalah perpustakaan yang baik. Ada pengunjung yang hanya ingin meminjam buku dan hanya sebentar saja di area tersebut. Ada pula pengunjung yang suka berada di dalamnya dan menikmati semua fasilitas yang ada dalam perputakaan tersebut.

Blog juga demikian. Pengunjung seperti apa yang hadir di blog tersebut. Apakah hanya lewat sebentar lalu pergi lagi atau lewat, masuk dan membaca secara seksama artikel di dalamnya dan merasa betah di dalamnya. Bagi blogger dengan orientasi trafik, maka desain blog dan postingan trending topic lebih diutamakan dibanding kualitas konten. Akibatnya, bounce rate makin membengkak disebabkan visitor yang mudah pergi tanpa harus menyelesaikan artikel yang dibacanya. Sedangan bounce rate akan mempengaruhi kualitas blog di mata mesin pencarian.

8)    Postingan tanpa read more

Kalimat read more atau baca selengkapnya termasuk fitur editor posts. Secara default, blogger telah menyediakannya. Namanya fitur insert jump break. Tidak jarang blogger lupa memakainya. Hal ini biasanya disebabkan karena template blog yang dipakainya telah memberikan fitur ini secara otomatis dalam postingan. Sehingga merasa tidak perlu lagi melakukannya secara manual. Anggapan seperti ini salah. Sebab, setiap postingan tanpa dipotong oleh insert jump break ini akan memberikan efek kepadatan hompage blog. 

Akibatnya, jumlah postingan yang telah diatur dalam menu Setting Posts and Comments akan berbeda dengan hasilnya. Contohnya, jumlah postingan tiap halaman diatur sebanyak 10 postingan. Namun yang muncul hanya 6 saja. Hal ini dikarenakan maksimal beban tiap halaman blog hanya 1MB. Jika melebihi ambang itu, maka sisa postingan akan dimasukkan ke page berikutnya.

9)    Terlalu banyak widget
Googlebot hanya akan merayapi widget yang dibutuhkan saja. Google lebih senang bila sebuah blog menampilkan informasi tags kategori, arsip dan postingan terpopuler. Tiga widget inilah yang baku bagi google. Sedang widget lainnya, hanya sebagai pendukung saja. Maka, hindari penggunaan widget yang terlalu banyak. Selain tampilan blog terlihat penuh sesak, juga berpengaruh pada loading pagenya.

10) Terlalu banyak gambar

Memang belum ada yang berani memberikan syarat, berapa maksimal jumlah gambar yang ada dalam sebuah postingan. Akan tetapi perlu ditekankan, google lebih menyukai keyword dalam bentuk teks daripada keyword dalam bentuk gambar. Meski ada metode untuk menempelkan keyword pada gambar, seperti dengan memberikan atribut ALT, akan tetapi tetaplah tidaklah sekuat keyword dari teks. Sebab user menuliskan dalam kotak pencarian adalah dalam bentuk teks, bukan gambar. Selain itu, pencarian teks dalam search engine lebih banyak dari pada pencarian gambar. Dengan demikian, gunakan gambar seperlunya saja untuk memperjelas maksud konten. Gambar pendukung lainnya, sebaiknya dibuang.


Sementara saya cukupkan sekian pembahasan ini. Saya yakin masih ada banyak lagi yang perlu diperhatikan agar tidak terjadi kesalahan yang berakibat fatal dalam membuat blog. Poin-poin ulasan di atas hanyalah pendekatan saja. Bukan yang paling benar. Jika ada yang bermanfaat, ada baiknya untuk dicoba. Sebaliknya, jika ada yang kurang baik, silakan dibuang jauh-jauh. Terima kasih atas perhatiannya.


No comments:

Post a Comment